The Love Story Begins
Selasa, 25 Mei 2021
Short version
Rudi:
Tahun 2021 pertama kali melihatmu di RBS (Reformed Bible Study), sebuah komunitas yang terdiri dari orang-orang kristen yang rindu belajar Alkitab dari perspektif Teologi Reformed. Lalu berkenalan. Beberapa kali interaksi di grup, kemudian intens di Private Message mengukir kisah. Awalnya biasa saja, tapi interaksi yang intens membawa pada rasa terpendam yang spesial, hingga akhirnya hari itu pun tiba. Lega akhirnya perasaan itu terucap.
Sisca:
25/05/2021 awal perjalanan dimulai. Keyakinanmu untuk menyatakan rasa spesial itu, tak perlu waktu lama untukku menerimanya. “Jika Tuhan berkehendak, segalanya mungkin.” Begitu katamu. Kata yang terucap saat itu, sebagai tanda dan komitmen untuk mengawali kisah ini. "Melangkah bersama".
Rudi:
Cinta yang kuat, yang dari Tuhan, mendorongku dan meyakinkanku untuk terus mencintaimu sepenuh hati. Meski tak ada jalan yang selalu mulus, bahkan adanya latar belakang yang berbeda, jarak yang tak biasa (LDR: Jakarta-Kalteng), yang secara manusia mungkin tampak mustahil, atas anugerah-Nya yang ajaib, tak ada kata menyerah dan kita pun telah melaluinya, hingga ada di tahap ini.
Sisca:
Terima kasih karena kau terus meyakinkanku dengan bersikap “tak ruwet”, mau saling memahami. Terima kasih karena terus mengasihi dan menerimaku apa adanya. Terima kasih karena terus berjuang untuk merajut kisah ini, tanpa menyerah melalui berbagai “ujian” sebuah hubungan.
Rudi:
Menikah denganmu adalah sebuah impian, dan pertolongan Tuhan nyata sampai saat ini. Komitmen yang kita ambil untuk dipersatukan semua hanya karena kemurahan-Nya. Darimu aku juga belajar tentang apa itu Titik Temu, Titik Singgung, dan Titik Pisah, di mana sebaiknya upayakanlah untuk selalu mencari titik temu. Terima kasih atas semuanya. Terima kasih telah sudi menerimaku dengan segala keberadaanku. Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mengiring dan mempersatukan kita.
Sisca:
Menikah denganmu adalah jawaban dari sebagian doa-doaku, dan penantian panjang yang melelahkan, di mana aku telah diizinkan melewati berbagai ujian yang berat sebelumnya. Aku yang sempat bertekad untuk menjadi perempuan independen, akhirnya diluluhkan untuk menerima cintamu yang tulus. Tak hentinya aku mengucap syukur kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang indah dan ajaib.
Rudi dan Sisca:
Terpujilah Allah Tritunggal, Sang Pemilik Kehidupan dan sumber cinta sejati yang telah menuntun dan mempersatukan kita menuju pernikahan yang kudus.
And special thanks to our beloved parents, all families and friends who have witnessed our story journey.
